Bogor – Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan komitmen dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan, JHL Group menyalurkan bantuan sebesar Rp100 juta kepada warga Desa Sukaresmi, Kampung Situ, Megamendung, Kabupaten Bogor yang terdampak bencana tanah longsor.

Musibah tanah longsor tersebut terjadi pada 30 Januari 2025, menyusul hujan deras berkepanjangan yang melanda kawasan tersebut. Curah hujan tinggi memicu pergerakan tanah pada lereng yang memiliki kontur labil. Tebing setinggi ±9 meter dengan panjang ±7 meter longsor dan menutup saluran drainase utama. Akibatnya, aliran air tidak tertampung dan mengikis struktur penahan tanah (TPT), yang menyebabkan akses jalan lingkungan rusak berat.

Diperkirakan luas longsoran mencapai tinggi ±2 meter, lebar ±1,5 meter, dan panjang ±18 meter. Akses jalan menuju empat rumah warga kini hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki, karena kendaraan roda dua tidak dapat melintas. Kondisi ini tentu sangat menyulitkan aktivitas harian warga dan berisiko bagi keselamatan, terutama dalam keadaan darurat.

Dalam acara serah terima bantuan, perwakilan JHL Group menyampaikan komitmen perusahaan terhadap masyarakat sekitar:

"Acara ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan lingkungan. Kami percaya bahwa keberadaan perusahaan tidak hanya sekadar untuk mencari keuntungan, tetapi juga harus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar kita," ujar perwakilan JHL Group dalam sambutannya.

Lebih lanjut, JHL Group menjelaskan bahwa bantuan ini bukan hanya bersifat tanggap darurat, tetapi juga diarahkan untuk mendorong pemulihan infrastruktur dasar masyarakat secara berkelanjutan.

"Program CSR ini kami rancang dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga kelestarian lingkungan. Melalui program JHL Peduli, kami berharap dapat memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat," tambahnya.

Dana bantuan ini diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan awal infrastruktur yang terdampak, seperti pembersihan material longsor, perbaikan drainase, serta pemulihan akses jalan menuju rumah-rumah warga. Selain itu, sebagian dana juga dapat dialokasikan untuk kebutuhan darurat lainnya yang diperlukan oleh warga terdampak.

Langkah ini sejalan dengan komitmen JHL Group untuk terus membangun bisnis yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga memiliki dampak sosial yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Bantuan kemanusiaan seperti ini menjadi bagian penting dari nilai-nilai perusahaan dalam mendorong pertumbuhan yang penuh makna dan berakar pada solidaritas sosial.